Jumat, 28 Desember 2012

17 - rancu

Jumat, 28 Desember 2012
Dering alarm HP ku berbunyi pukul 06.00 wib, aku hanya mematikannya dan kembali tidur. Lupa kalau hari ini ada janji dengan teman kampus ku untuk bertemu dosen mengumpulkan tugas. Ketika tiba disana teman aku sudah ada di latansa karna terlalu lama menunggu aku. hehehe
"Aku udah ngumpulin tugasnya ke Ridho, habisnya kamu lama. oh ya tadi kita berdua berpapasan dengan dia dijalan dekat bu elisa."  Sontak hati ku kaget mendengar perkataan teman aku itu, dia ? dia siapa ?
"hah, dia ? Ganjar maksudnya ?"  "iya Ganjar, kayaknya dia juga sama mau ngumpulin tugas itu."
Ternyata dia ada disini, di Bandung. Rasanya memang ingin segera bertemu. Aku ingin tahu kabar dia gimana? padahal mungkin dia ga pernah pengen tahu kabar aku gimana haha
Langsung saja aku menuju kampus dengan memilih rute jalan yang bisa melewati kosannya dia. (Niat banget :D)
Bukannya ketemu sama dia aku malah ketemu sama 2 teman aku yang baik banget. Yang satu abang, yang satunya mugi. ya udah jadinya kami bertiga pergi ke kampus barengan. Pas dijalan kita papasan dengan Ganjar, motor mugi pun berhenti begitu dengan dia.
"kemana jar?" tanya mugi "tadi saya ke kampus mau ngasih tugas tpi belum ketemu sama dosennya." jawab ganjar. Aku cuman bisa tersenyum dan melihatnya saja tanpa bertanya apapun. "Terus sekarang mau kmna?" tanya Abang singkat. "Nganterin dulu mas Amin kedepan, nanti saya ke kampus lagi."
Setelah beberapa menit kemudian kita semua bertemu dan bareng-bareng ke ruang dosen buat ngasih tugas. Selesai itu kita langsung ke parkiran motor. "Yu, mau bareng sama siapa?" tanya Abang ke aku. "Bebas" jawab aku singkat. "Bareng saya aja, sekalian nganterin pulang ke depan, mau langsung pulangkan? kamu sama mugi duluan aja ke kosan saya, disana dikamar atas ada teman saya."
Kami berlima pun berpisah. Ridho pergi ke Bank, Mugi dan Gilang pergi ke kosan Ganjar, sedangkan Ganjar pergi nganterin aku ke depan. ya nganterin aku kedepan..
"Mau jalan borma mau jalan depan ?" tanya ganjar sambil menyalakan motornya. "borma aja" jawab aku singkat sambil naik motor dia. Di sepanjang jalan aku hanya terdiam, entah apa yang harus dibicarakan,, tapi untungnya dia yang memulai pembicaraan. "Pas kemarin mau ngambil kaset emang ga ada punya kamu, terus pas eko bilang saya ga langsung ngasih tahu soal2nya buru mau pulang takut hujan terus hp saya rusak kena banjir."
"Oh, pantesan" lagi dan lagi jawab aku singkat.
"Oya, mamah sehat ?" tanya ganjar lagi
"sehat, si bapak yang sakit."
"kenpa ? perasaan si bapak sekarang sering sakit, mungkin gara-gara jatuh dari atap waktu itu ?"
"Mungkin aja" jawab aku dengan nada sedikit malas.
Dalam hati aku menggerutu, kenapa keadaan hati aku ga di tanyain ? kenapa malah nanya yg lain-lain ?
Sesampainya di jalan aku langsung turun dari motor dia, dan seperti biasa dia selalu menyodorkan tangannya (kebiasaan pas masih jadian sering sun tangan kalau mau pulang) dan menunggu aku sampai aku dapat angkot. Dan sampai saat ini masih selalu seperti itu, padahal mungkin ke dianya biasa aja, tapi kalau aku yang rasa seakan-akan masih ada kesempatan untuk merubah semuanya. hoalah di PHP in kayaknya haha

*Masih harus direvisi, kata-katanya masih rancu, biar ga lupa aja jalan ceritanya* hahaha



Tidak ada komentar:

Posting Komentar